Senin, 25 Juni 2012

Proposal Pengembangan Laboratorium di SMK (jurusan ADP)


A.    Latar Belakang
Laboratorium merupakan sarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan siswa melakukan praktikum. Laboratorium Administrasi sebagai salah satu dari berbagai jenis laboratorium, secara spesifik merupakan salah satu elemen penunjang bidang administrasi di lingkungan lembaga atau institusi pendidikan, yang dikenal dengan laboratorium pengkajian proses kegiatan Administrasi. Kegiatan laboratorium meliputi pekerjaan administrative, pengujian, memberi opini dan interpretasi, mengoperasikan berbagai macam alat-alat kerja dan perlengkapan kantor, menerbitkan laporan hasil ujan atau sertifikat ketrampilan bidang adnministrasi lainnya.

Dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, peningkatan dan perombakan komponen pendidikan terus dilakukan. Begitu pula dengan pemenuhan saranan dan prasarana pendukung pembelajaran. Selain pemenuhan tersebut juga harus dibarengi dengan pengelolaan yang baik dan sesui dengan standar nasional dan landasan pembelajaran (KTSP) yang berlaku, agar dapat sepenuhnya mendukung pembelajaran.
Untuk menghasilkan prestasi di bidangnya, maka laboratorium perlu melakukan regulasi untuk mengembangkan kapasitasnya. Dengan pengembangan kapasitas, diharapkan laboratorium administrasi dapat meningkatkan kemampuan baik secara individu tau personal maupun secara organnisatoris, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dapat efektif dan efisien. Dampak posistifnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas porses belajar mengajar atau secara khusus praktek-praktek di laboratorium administrasi. Pengembangan laboratorium yang baik harus menjadikan laboratorium sebagai rumah kedua bagi siswa. Agar siswa dapat menganggap laboratorium sebagai rumah kedua, tentunya laboratorium harus dibuat senyaman mungkin melalui pemenuhan peralatan, suasana akademik berupa hubungan antar guru dengan siswa maupun antar siswa sendiri, kecukupan luas ruang, dan pengaturan penjadwalan yang baik. Hal ini dapat dipenuhi dengan dua hal yaitu pendanaan yang cukup dan pengelolaan yang baik.
Beberapa pendekatan yang dilakukan untuk menarik siswa ke laboratorium agak sulit untuk dilakukan mengingat luas ruang laboratorium yang ada sangat terbatas, sehingga tidak tersedia ruang untuk diskusi yang terpisah. Kondisi ini menimbulkan kerawanan terhadap keamanan peralatan laboratorium. Oleh karena itu, laboratorium memerlukan peralatan pengamanan maupun perubahan prosedur operasi, sehingga dapat meminimilkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Laboratorium Administrasi Perkantoran  terdiri dari 4 lima laboratorium, salah satunya yaitu laboratorium untuk simulasi perkantoran. Tentu memerlukan pendanaan yang tidak sedikit untuk menciptakan laboratorium yang ideal dan dapat menarik mahasiswa datang. Melihat kondisi anggaran yang sangat terbatas, maka pemenuhan kebutuhan secara menyeluruh sangat tidak dimungkinkan. Selain itu, mengingat pentingnya peranan laboratorium administrasi perkantoran dalam mengembangkan ketrampilan dan dalam akselerasi proses pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya pengembangan sarana dan prasarana laboratorium serta manajemen laboratorium yang baik untuk mendukung peran dan fungsi laboratorium secara optimal.

B.     Tujuan Laboratorium
Dalam proses pengembangannya laboratorium administrasi perkantoran memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan diadakannya laboratorium administrasi perkantoran di SMK secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1.      Terselenggaranya kegiatan praktikum yang sistematis, koordinatif, integratif dan berkesinambungan.
2.      Terwujudnya keberhasilan proses belajar mengajar dengan menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
3.      Terwujudnya suasana yang kondusif dalam penyelenggaraan kegiatan akademik.
4.      Terwujudnya peran aktif dan kemandirian siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
5.      Menunjang program belajar bagi siswa dan mengajar bagi guru agar tujuan umum dan khusus pendidikan tercapai secara optimal.
6.      Menciptakan suatu iklim belajar mengajar yang dapat melahirkan nuansa link and match antara dunia akademik dan kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja.
7.      Memberikan bekal keterampilan kepada siswa dibidang administrasi perkantoran.
8.      Membangun serta memfasilitasi minat siswa, sehingga dapat membantu proses belajar mengajar serta memfsilitasi keinginan siswa untuk mengetahui hal-hal lain yang tidak diberi oleh pengajar atau guru.
9.      Membentuk sikap mental profesionalisme di bidang administrasi perkantoran.
10.  Meningkatkan keahlian dalam menggunakan peralatan kantor sebagai alat untuk  menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja
11.  Meningkatkan ketrampilan dibidang administrasi dalam memecahkan berbagai pesoalan manajerial maupun organisasional.
12.  Menyiapkan Lulusan yang mampu berkompetisi di dunia global  yang penuh dengan muatan ICT.

C.    Desain Laboratorium
Proses belajar dan mengajar dapat dibedakan menjadi dua pandangan. Pandangan pertama adalah bahwa mengajar itu adalah memberikan ilmu kepada siswa. Siswa menerima dan menyimpan ilmu itu menjadi miliknya. Pandangan demikian disebut pandangan tradisional dan laboratorium sekolah yang difungsikan dengan pandangan tersebut disebut laboratorium tradisional. Pandangan lainnya adalah bahwa mengajar itu artinya membantu siswa dalam belajar. Siswa seendiri yang akan membangaun setiap masukan (stimulus) yang menjadi perhatiannya. Pandangan ini disebut andangan modern. Laboratorium yang didasarkan pada pandangan ini disebut laboratorium modern.
Laboratorium akan kami tempatkan di tengah-tengah ruang kelas. Hal ini untuk memudahkan dan mempersingkat waktu perpindahan dari ruang kelas ke dalam laboratorium. Letak laboratorium ini juga mengitari ruang kerja guru dan ruang penyimpanan alat dan bahan. Ruang laboratorium dilengkapii dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam kegiatan belajar mengajar di laboratorium, perlu di lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti alat pemadam kebakaran, alarm kebakaran dan kotak P3K. Lokasi dari peralatan keselamatan ini perlu diketahui oleh semua pihak yang bekerja di dalam laboratorium. Setiap peralatan keselamatan ini perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan alat masih berfungsi dengan baik. Selain itu, perlu dibuat sejumlah peraturan yang diketahui, dipelajari, dan ditaati oleh semua yang terlibat pekerjaan di dalam laboratorium, baik itu siswa maupun guru yang mengajar. Aturan dicetak dengan huruf yang ukurannya memadai dan di tempel di tempat yang strategis.
Menurut Peermendiknas No. 24 tahun 2007, standar ruangan laboratorium semestinya dapat menampung satu rombongan belajar. Rasio minimum luas ruang laboratorium adalah 2m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik 20 orang, luas minimum ruang laboratorium adalah 40 m2. Namun untuk ruang simulasi perkantoran akan membutuhkan ruangan yang lebih luas lagi.
Laboratorium merupakan tempat penerapan teori yang sudah dibahas sebelumnya di dalam kelas, oleh karena itu laboratorium harus di desain sedemikian rupa agar kegiatan praktek dapat berjalan degnan baik. Desain laboratorium yang akan dikembahkan adalah menggunakan modesain klasik. Desain ini dirancang seperti kebanyakan tata ruang kelas. Guru berada di depan, dilengkapi dengan satu unit computer, layar proyektor (wall screen) dan papan tulis. Meja computer siswa di susun dalam beberapa baris menghadap kearah depan. Namun, karena ini merupakan laboratorium Administrasi perkantoran maka setiap siswa disediakan 2 meja, yaitu untuk meja komputer dan meja kerja. Sehingga dengan desain ini siswa akan lebih mudah mengikuti setiap tahap pembelajaran karena arah pandangan ke depan, selain itu guru juga dapat menjadi sentral perhatian siswa yang akan mempermudah dalam berinteraksi dan sistensi serta memungkinkan guru untuk “moving” memantau seluruh aktivitas siswa. Kemudian, di bagian belakang di sediakan almari untuk menyimpan barang-barang terkait dengan praktek yang akan di lakukan (printer, scanner, fax, dll) serta untuk filling cabinet. Disebelah pojok kanan atas ada speaker dan disekeliling ruangan (sebelah kanan dan kiri) menggunakan tirai udara. Untuk telepon, rak file dan tempat sampah, setiap meja siswa disediakan masing-masing 1. Di sisi kanan dan kiri ruangan yang terdapat jendela, diberikan tirai.    
Gambar desain ruangan terlampir di bagian belakang makalah ini.

D.    Peralatan Praktik
Peralatan praktik, dalam hal ini termasuk sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian tersebut jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat bantu pendidikan (teaching aids), yaitu segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai sarana pendidikan. Jadi, sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. Lalu prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa  peralatan praktik, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat alat bantu pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien.
Di dalam sebuah laboratorium simulasi administrasi perkantoran, ada berbagai macam peralatan praktik yang nantinya akan digunakan sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. Adapun peralatan praktik yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.      LCD Proyektor
2.      Wall Screen
3.      Komputer
4.      UPS
5.      Jaringan LAN
6.      Stabilisator
7.      Laser Printer
8.      Inkjet Printer
9.      Scanner
10.  Telepon
11.  PABX
12.  Fax
13.  Filling Cabinet
14.  Rak file

E.     Rancangan Biaya
Rancangan Anggaran dan Biaya
Pengembangan Sarana dan Peralatan Perkantoran
Di Laboratorium Simulasi Perkantoran

No
Sarana dan Peralatan
Jumlah
Harga Satuan
Total
1
Air Conditioner (AC)
2 unit
 Rp  4.500.000,00
 Rp           9.000.000,00
2
LCD & Wall Screeen
1 unit
 Rp  6.500.000,00
 Rp           6.500.000,00
3
Komputer (all in one PC)
21 unit
 Rp  5.500.000,00
 Rp       115.500.000,00
4
Jaringan LAN
1 unit
 Rp  3.000.000,00
 Rp           3.000.000,00
5
UPS
20 unit
 Rp     500.000,00
 Rp         10.000.000,00
6
HUB 24 port
1 unit
 Rp     650.000,00
 Rp              650.000,00
7
Stabilisator
11 unit
 Rp     300.000,00
 Rp           3.300.000,00
8
Laser Printer
2 unit
 Rp     950.000,00
 Rp           1.900.000,00
9
Inkjet Printer
2 unit
 Rp     450.000,00
 Rp              900.000,00
10
Scanner
2 unit
 Rp     500.000,00
 Rp           1.000.000,00
11
Telepon
21 unit
 Rp     300.000,00
 Rp           6.300.000,00
12
PABX
1 unit
 Rp     700.000,00
 Rp              700.000,00
13
Fax
2 unit
 Rp     500.000,00
 Rp           1.000.000,00
14
Meja Kantor
21 unit
 Rp     200.000,00
 Rp           4.200.000,00
15
Meja Komputer
21 unit
 Rp     250.000,00
 Rp           5.250.000,00
16
Kursi
21 unit
 Rp     350.000,00
 Rp           7.350.000,00
17
Almari
1 unit
 Rp  2.000.000,00
 Rp           2.000.000,00
18
Filling Cabinet
2 unit
 Rp  2.000.000,00
 Rp           4.000.000,00
19
Rak file 3 susun
21 buah
 Rp     100.000,00
 Rp           2.100.000,00
20
Tempat sampah
21 buah
 Rp       15.000,00
 Rp              315.000,00
TOTAL
 Rp           184.965.000,00

2 komentar: