A.
Latar
Belakang
Laboratorium merupakan sarana yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan siswa melakukan praktikum. Laboratorium
Administrasi sebagai salah satu dari berbagai jenis laboratorium, secara
spesifik merupakan salah satu elemen penunjang bidang administrasi di lingkungan
lembaga atau institusi pendidikan, yang dikenal dengan laboratorium pengkajian
proses kegiatan Administrasi. Kegiatan laboratorium meliputi pekerjaan
administrative, pengujian, memberi opini dan interpretasi, mengoperasikan
berbagai macam alat-alat kerja dan perlengkapan kantor, menerbitkan laporan
hasil ujan atau sertifikat ketrampilan bidang adnministrasi lainnya.
Dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan, peningkatan dan perombakan komponen pendidikan terus dilakukan.
Begitu pula dengan pemenuhan saranan dan prasarana pendukung pembelajaran.
Selain pemenuhan tersebut juga harus dibarengi dengan pengelolaan yang baik dan
sesui dengan standar nasional dan landasan pembelajaran (KTSP) yang berlaku,
agar dapat sepenuhnya mendukung pembelajaran.
Untuk menghasilkan prestasi di bidangnya, maka laboratorium perlu melakukan
regulasi untuk mengembangkan kapasitasnya. Dengan pengembangan kapasitas,
diharapkan laboratorium administrasi dapat meningkatkan kemampuan baik secara
individu tau personal maupun secara organnisatoris, sehingga pelaksanaan tugas
dan fungsi dapat efektif dan efisien. Dampak posistifnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas porses belajar mengajar atau secara khusus
praktek-praktek di laboratorium administrasi. Pengembangan
laboratorium yang baik harus menjadikan laboratorium sebagai rumah kedua bagi
siswa. Agar siswa dapat menganggap laboratorium sebagai rumah kedua, tentunya
laboratorium harus dibuat senyaman mungkin melalui pemenuhan peralatan, suasana
akademik berupa hubungan antar guru dengan siswa maupun antar siswa sendiri,
kecukupan luas ruang, dan pengaturan penjadwalan yang baik. Hal ini dapat
dipenuhi dengan dua hal yaitu pendanaan yang cukup dan pengelolaan yang baik.
Beberapa pendekatan yang dilakukan untuk menarik
siswa ke laboratorium agak sulit untuk dilakukan mengingat luas ruang
laboratorium yang ada sangat terbatas, sehingga tidak tersedia ruang untuk
diskusi yang terpisah. Kondisi ini menimbulkan kerawanan terhadap keamanan
peralatan laboratorium. Oleh karena itu, laboratorium memerlukan peralatan
pengamanan maupun perubahan prosedur operasi, sehingga dapat meminimilkan
hal-hal yang tidak diinginkan.
Laboratorium Administrasi Perkantoran terdiri dari 4 lima laboratorium, salah
satunya yaitu laboratorium untuk simulasi perkantoran. Tentu memerlukan
pendanaan yang tidak sedikit untuk menciptakan laboratorium yang ideal dan
dapat menarik mahasiswa datang. Melihat kondisi anggaran yang sangat terbatas,
maka pemenuhan kebutuhan secara menyeluruh sangat tidak dimungkinkan. Selain
itu, mengingat pentingnya peranan laboratorium administrasi perkantoran dalam
mengembangkan ketrampilan dan dalam akselerasi proses pembelajaran, maka perlu
dilakukan upaya pengembangan sarana dan prasarana laboratorium serta manajemen
laboratorium yang baik untuk mendukung peran dan fungsi laboratorium secara
optimal.
B.
Tujuan
Laboratorium
Dalam proses pengembangannya laboratorium administrasi
perkantoran memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan diadakannya laboratorium
administrasi perkantoran di SMK secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Terselenggaranya
kegiatan praktikum yang sistematis, koordinatif, integratif dan
berkesinambungan.
2. Terwujudnya
keberhasilan proses belajar mengajar dengan menumbuh kembangkan inovasi dan
kreativitas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
3. Terwujudnya
suasana yang kondusif dalam penyelenggaraan kegiatan akademik.
4. Terwujudnya
peran aktif dan kemandirian siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Menunjang
program belajar bagi siswa dan mengajar bagi guru agar tujuan umum dan khusus
pendidikan tercapai secara optimal.
6. Menciptakan
suatu iklim belajar mengajar yang dapat melahirkan nuansa link and match antara dunia akademik dan kebutuhan masyarakat akan
tenaga kerja.
7. Memberikan
bekal keterampilan kepada siswa dibidang administrasi perkantoran.
8. Membangun
serta memfasilitasi minat siswa, sehingga dapat membantu proses belajar
mengajar serta memfsilitasi keinginan siswa untuk mengetahui hal-hal lain yang
tidak diberi oleh pengajar atau guru.
9. Membentuk
sikap mental profesionalisme di bidang administrasi perkantoran.
10. Meningkatkan
keahlian dalam menggunakan peralatan kantor sebagai alat untuk
menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja
11. Meningkatkan
ketrampilan dibidang administrasi dalam memecahkan berbagai pesoalan manajerial
maupun organisasional.
12. Menyiapkan
Lulusan yang mampu berkompetisi di dunia global yang penuh dengan muatan
ICT.
C.
Desain Laboratorium
Proses belajar dan mengajar dapat dibedakan menjadi
dua pandangan. Pandangan pertama adalah bahwa mengajar itu adalah memberikan
ilmu kepada siswa. Siswa menerima dan menyimpan ilmu itu menjadi miliknya.
Pandangan demikian disebut pandangan tradisional dan laboratorium sekolah yang
difungsikan dengan pandangan tersebut disebut laboratorium tradisional.
Pandangan lainnya adalah bahwa mengajar itu artinya membantu siswa dalam
belajar. Siswa seendiri yang akan membangaun setiap masukan (stimulus) yang
menjadi perhatiannya. Pandangan ini disebut andangan modern. Laboratorium yang
didasarkan pada pandangan ini disebut laboratorium modern.
Laboratorium akan kami tempatkan di tengah-tengah
ruang kelas. Hal ini untuk memudahkan dan mempersingkat waktu perpindahan dari
ruang kelas ke dalam laboratorium. Letak laboratorium ini juga mengitari ruang
kerja guru dan ruang penyimpanan alat dan bahan. Ruang laboratorium dilengkapii
dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam
kegiatan belajar mengajar di laboratorium, perlu di lengkapi dengan peralatan
keselamatan seperti alat pemadam kebakaran, alarm kebakaran dan kotak P3K.
Lokasi dari peralatan keselamatan ini perlu diketahui oleh semua pihak yang
bekerja di dalam laboratorium. Setiap peralatan keselamatan ini perlu diperiksa
secara berkala untuk memastikan alat masih berfungsi dengan baik. Selain itu,
perlu dibuat sejumlah peraturan yang diketahui, dipelajari, dan ditaati oleh
semua yang terlibat pekerjaan di dalam laboratorium, baik itu siswa maupun guru
yang mengajar. Aturan dicetak dengan huruf yang ukurannya memadai dan di tempel
di tempat yang strategis.
Menurut Peermendiknas No. 24 tahun 2007, standar
ruangan laboratorium semestinya dapat menampung satu rombongan belajar. Rasio
minimum luas ruang laboratorium adalah 2m2/peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik 20 orang, luas minimum ruang
laboratorium adalah 40 m2. Namun untuk ruang simulasi perkantoran
akan membutuhkan ruangan yang lebih luas lagi.
Laboratorium merupakan tempat penerapan teori yang
sudah dibahas sebelumnya di dalam kelas, oleh karena itu laboratorium harus di
desain sedemikian rupa agar kegiatan praktek dapat berjalan degnan baik. Desain
laboratorium yang akan dikembahkan adalah menggunakan modesain klasik. Desain
ini dirancang seperti kebanyakan tata ruang kelas. Guru berada di depan,
dilengkapi dengan satu unit computer, layar proyektor (wall screen) dan papan
tulis. Meja computer siswa di susun dalam beberapa baris menghadap kearah
depan. Namun, karena ini merupakan laboratorium Administrasi perkantoran maka
setiap siswa disediakan 2 meja, yaitu untuk meja komputer dan meja kerja.
Sehingga dengan desain ini siswa akan lebih mudah mengikuti setiap tahap
pembelajaran karena arah pandangan ke depan, selain itu guru juga dapat menjadi
sentral perhatian siswa yang akan mempermudah dalam berinteraksi dan sistensi serta
memungkinkan guru untuk “moving”
memantau seluruh aktivitas siswa. Kemudian, di bagian belakang di sediakan
almari untuk menyimpan barang-barang terkait dengan praktek yang akan di
lakukan (printer, scanner, fax, dll) serta
untuk filling cabinet. Disebelah pojok kanan atas ada speaker dan disekeliling
ruangan (sebelah kanan dan kiri) menggunakan tirai udara. Untuk telepon, rak file dan tempat
sampah, setiap meja siswa
disediakan masing-masing 1. Di sisi kanan
dan kiri ruangan yang terdapat jendela, diberikan tirai.
Gambar desain ruangan terlampir di bagian belakang
makalah ini.
D.
Peralatan
Praktik
Peralatan praktik, dalam hal ini termasuk sarana adalah
segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai
alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka
kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian
tersebut jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan
seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut
adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya
berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang
digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. dalam daftar istilah
pendidikan dikenal pula sebutan alat bantu pendidikan (teaching aids), yaitu
segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan
kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai
sarana pendidikan. Jadi, sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam
peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.
Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan
yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. Lalu
prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan,
dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
peralatan praktik, yaitu semua jenis benda yang
berfungsi langsung sebagai alat alat bantu pembelajaran agar berjalan secara
efektif dan efisien.
Di dalam sebuah laboratorium simulasi administrasi
perkantoran, ada berbagai macam peralatan praktik yang nantinya akan digunakan
sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. Adapun
peralatan praktik yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.
LCD Proyektor
2.
Wall Screen
3.
Komputer
4.
UPS
5.
Jaringan LAN
6.
Stabilisator
7.
Laser Printer
8.
Inkjet Printer
9.
Scanner
10. Telepon
11. PABX
12. Fax
13. Filling
Cabinet
14. Rak file
E.
Rancangan Biaya
Rancangan
Anggaran dan Biaya
Pengembangan
Sarana dan Peralatan Perkantoran
Di
Laboratorium Simulasi Perkantoran
No
|
Sarana dan
Peralatan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Total
|
1
|
Air Conditioner (AC)
|
2 unit
|
Rp 4.500.000,00
|
Rp 9.000.000,00
|
2
|
LCD & Wall Screeen
|
1 unit
|
Rp 6.500.000,00
|
Rp 6.500.000,00
|
3
|
Komputer (all in one PC)
|
21 unit
|
Rp 5.500.000,00
|
Rp 115.500.000,00
|
4
|
Jaringan LAN
|
1 unit
|
Rp 3.000.000,00
|
Rp 3.000.000,00
|
5
|
UPS
|
20 unit
|
Rp 500.000,00
|
Rp 10.000.000,00
|
6
|
HUB 24 port
|
1 unit
|
Rp 650.000,00
|
Rp 650.000,00
|
7
|
Stabilisator
|
11 unit
|
Rp 300.000,00
|
Rp 3.300.000,00
|
8
|
Laser Printer
|
2 unit
|
Rp 950.000,00
|
Rp 1.900.000,00
|
9
|
Inkjet Printer
|
2 unit
|
Rp 450.000,00
|
Rp 900.000,00
|
10
|
Scanner
|
2 unit
|
Rp 500.000,00
|
Rp 1.000.000,00
|
11
|
Telepon
|
21 unit
|
Rp 300.000,00
|
Rp 6.300.000,00
|
12
|
PABX
|
1 unit
|
Rp 700.000,00
|
Rp 700.000,00
|
13
|
Fax
|
2 unit
|
Rp 500.000,00
|
Rp 1.000.000,00
|
14
|
Meja Kantor
|
21 unit
|
Rp 200.000,00
|
Rp 4.200.000,00
|
15
|
Meja Komputer
|
21 unit
|
Rp 250.000,00
|
Rp 5.250.000,00
|
16
|
Kursi
|
21 unit
|
Rp 350.000,00
|
Rp 7.350.000,00
|
17
|
Almari
|
1 unit
|
Rp 2.000.000,00
|
Rp 2.000.000,00
|
18
|
Filling Cabinet
|
2 unit
|
Rp 2.000.000,00
|
Rp 4.000.000,00
|
19
|
Rak file 3 susun
|
21 buah
|
Rp 100.000,00
|
Rp 2.100.000,00
|
20
|
Tempat sampah
|
21 buah
|
Rp 15.000,00
|
Rp 315.000,00
|
TOTAL
|
Rp 184.965.000,00
|
mantap brow
BalasHapusmantap.. bisa liat desain labnya teh..
BalasHapus